puisi pagi

SAMPAN KECILMU

Bukalnlah waktu yag singkat untuk mengenalmu

Hingga daun terjatuh dan tangkai pun lapuk

Itulah masanya saat sampan dipersiapkan

 

Matahari kini bersamamu

Pergilah sana!

Disana kau takkan sepi

Terang bulan dan senyum bintang yang menemanimu di tengah keheningan malam

 

 Bangunlah sampan kecilmu

Hingga kau bisa menempuh badai

Dan mengarungi lautan kehidupanmu.

Ingat!

Disana pintu telah terbuka untukmu

Jika kau bisa mecakar dunia

Matahari belum redup dan senja belum malam

Masih banyak daun yang tertutupi debu

Dan belum sempat terbersihkan oleh hembusan angin

Pergilah!

Bersihkanlah!

Kuatkan akar keringnya

Dan ingat, tetap kokohkan tali jiwamu!

Bangunlah puing-puing yang terbengkalai yang ada disekelilingmu

Jadikanlah sebuah tiang kokoh untuk melengkapi sepi sampanmu

Aku disini masih tetap berdiri dan menunduk

Aku belum melangkah

Karena takut erjebak kelubang tanpa lentera

Aku tak berani melangkah tanpamu

tapi, apa daya!

Ini adalah suratan takdirku dan lukisan alur cerita hidupku

Aku harus mampu

Disini aku sudah membuat dermaga luas

Untuk samapanmu yang akan mendarat

Kembalilah, dengan sampan dan tiangmu dengan utuh

Kembalikanlah angin hidupmu ketika malam lalu

Jika sampanmu telah menggapai tepi

Ingat! disini!

Di ma'had ini

Kita akan bercerita

Tetang cinta cita dan alur ketika kau mengarungi lautan kehidupanmu

A. Tsani syarifah

Ma'had alhasan al-islam

Label:

Minggu, 19 Agustus 2012



©layout. x x x
Modified by Jalmi Sae